Havana88detik – Dua pejuang MMA yang viral di tahun 2020, sama-sama gara-gara menumpas juara kung fu. Salah satunya bahkan pernah populer dengan aksi penghancuran seperti itu.
Satu video viral hadir pada pertengahan Mei. Dilansir South China Morning Post, ada master tai chi Ma Baoguo (69 tahun) yang berduel dengan petarung MMA Wang Qingmin (49 tahun).
Adegan pertarungan tersebut menjadi viral karena sang master kung fu menjadi bokong Wang Qingmin yang juga dikenal sebagai praktisi kickboxer. Ma Baoguo jatuh tiga kali dalam 30 detik. Saat dipukul untuk ketiga kalinya, dia pingsan. Para petugas medis bergegas.
Video kejadian ini pun viral dan banyak dibicarakan. Beberapa bulan setelah itu, November lalu, master tai chi Ma Baoguo mengakui bahwa dia telah ditipu. Ia bahkan mengklaim bisa dengan mudah menghancurkan petarung MMA miliknya jika ia serius.
“Saya biasanya bertanding di luar negeri. Saya ingin menunjukkan sedikit (kemampuan) di China. Tapi saya jatuh ke dalam jebakan. Saya ditipu. Lawan sama sekali tidak memiliki etika bela diri,” ujarnya kepada Pear, seperti dilansir Daily Mail.
“Kickboxing muncul begitu saja dengan memilih gerakan mudah dari seni bela diri tradisional. Mereka mengenakan sarung tinju dan tutup kepala, melompat dan memukul. Itu hanya hiburan.”
Beralih ke insiden viral lainnya, yang juga melibatkan praktisi kung fu dan pejuang MMA. Itu sama bersemangatnya, terutama ketika Xu Xiaodong muncul.
Sekadar informasi, nama Xu Xiadong telah populer dalam beberapa tahun terakhir. Instruktur MMA yang berbasis di Beijing, dijuluki Mad Dog, menjadi populer setelah mengalahkan praktisi kung fu satu demi satu.
Pada akhir November lalu, Xu Xiadong menghadapi Chen Yong, yang menyebut dirinya ahli Tai Chi generasi keenam. Keduanya bersaing di ajang yang mirip dengan MMA.
Duel ini pun berlangsung cepat. Dengan kombinasi tendangan dan jab, Xu Xiadong berhasil mendorong Chen Yong yang kemudian melambai pasrah.
The South China Morning Post mengatakan, “Yong kemudian mengklaim bahwa matanya terkena sinar matahari dan permukaan arena terlalu lembut, jadi sebenarnya dia tidak benar-benar kalah.”
