Havana88- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pro dan kontra atas aturan pengembangan kawasan merokok sudah lumrah. Namun, Riza menilai banyak pihak yang mendukung Seruan Gubernur Nomor 8 Tahun 2021 tersebut.
Wajar kalau ada pro dan kontra, tapi kalau mau jujur di media sosial lebih banyak yang mendukung, termasuk perokok juga banyak yang mendukung,” kata Riza di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (20/9/2021).
Riza mengatakan aturan itu untuk kesehatan bersama. “Ini untuk kesehatan bangsa, kesehatan anak, kesehatan masa depan kita,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang reklame atau baliho rokok di dalam ruangan (indoor) atau di luar ruangan (outdoor) di kawasan ibu kota.
Hal itu berdasarkan Pergub Nomor 8 Tahun 2021 yang memuat tiga poin. Salah satunya adalah larangan memajang bungkus rokok di tempat penjualan.
Sergub ditandatangani oleh Anies Baswedan pada 9 Juni 2021.
“Jangan memasang iklan rokok atau zat adiktif baik di dalam maupun di luar ruangan, termasuk memajang bungkus/bungkus rokok atau zat adiktif di tempat penjualan,” tegas Sergub.
Anies juga meminta pengelola gedung untuk memasang tanda dilarang merokok di setiap pintu masuk dan lokasi yang mudah diketahui oleh semua orang di area gedung dan memastikan tidak ada yang merokok di area dilarang merokok.
“Tidak menyediakan asbak dan tempat pembuangan puntung rokok lainnya di kawasan dilarang merokok,” ujarnya.
Tidak Ada Larangan Menjual Rokok
Sementara itu, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin menyatakan, Pemprov DKI hanya melarang iklan rokok di kawasan ibu kota. Namun, tidak ada larangan untuk menjual rokok.
“Rokoknya boleh-boleh saja, apa yang tidak boleh diiklankan, dan apa yang tidak boleh diiklankan,” kata Arifin saat dihubungi, Selasa (14/9/2021).
