Warisan Makam Penis Zaman Islam Kuno di Sumatera Barat

  • Whatsapp
Warisan Makam Penis Zaman Islam Kuno di Sumatera Barat
banner 300x250

Havana88detik – Tiga tahun lalu, warga Tanah Datar, Sumatera Barat, geger saat menemukan batu setinggi 1,5 meter berbentuk alat kelamin laki-laki di kuburan.
Batu tersebut terletak tidak jauh dari pusat kota, hanya sekitar 33 km, tepatnya di sebuah bukit kecil di ketinggian 556 mdpl.

Seperti diberitakan Harianhaluan.com, staf Satgas Penyelamatan BPCB Sumbar, Satpam, Pokja Zonasi, Dody Chandra menjelaskan, batu berbentuk lingga tersebut merupakan nisan makam kuno.

Read More

Usut punya usut, nisan lingga ternyata sering digunakan pada zaman Islam kuno di Sumatera Barat. Lokasi ditemukannya makam lingga sendiri berada di area pemakaman Suku Piliang (Dt. Marajo).

Menurut Dody, hingga saat ini tradisi nisan lingga masih dilakukan, seperti di kawasan Talago Gunuang, Kenagarian Saruaso.

Dosen Antropologi Universitas Gadjah Mada, Pande Made Kutanegara menjelaskan, ukiran berbentuk lingga sebenarnya sudah ada sejak zaman megalitikum. Megalitik percaya bahwa lingga adalah simbol kekuatan dan kesuburan.

“Secara etnografis, konsep seperti itu ada di berbagai belahan dunia, tidak hanya di Indonesia. Simbol kekuatan atau kesuburan sangat penting bagi masyarakat megalitik karena sangat dekat dengan alam,” kata Pande kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan bahwa penampilan lingga berkembang seiring waktu. Tiap generasi memiliki tafsir fisik terhadap patung lingga.

Pada zaman megalitik, orang biasa merepresentasikan lingga dalam bentuk patung. Namun, pada zaman Islam kuno, orang membuatnya lebih berupa nisan.

Hal tersebut juga dijelaskan dalam jurnal Makna dan Fungsi Simbol Seks dalam Ritus Kesuburan Zaman Majapahit oleh M. Dwi Cahyo yang dikutip di situs Ristekdikti.go.id. Pada zaman Hindu-Budha di Indonesia, lingga yang dikenal sebagai lingga ditampilkan dalam berbagai bentuk.

Beberapa dipajang secara simbolis seperti patung berbentuk tabung atau obelisk. Ada pula yang dipamerkan berbentuk penis, seperti patung dan relief di Candi Sukuh, Karanganyar, Jawa Tengah.

Dalam perkembangan Islam di Indonesia, pembentukan lingga berubah menjadi nisan. Makam dengan nisan lingga menunjukkan bahwa jenazah yang dikuburkan adalah laki-laki. Biasanya nisan lingga hanya diletakkan di kuburan tokoh.

“Ini hal yang wajar. Memang tidak semua orang yang meninggal memiliki nisan seperti itu karena itu istimewa. Kalau saja yang dibuat orang tertentu, pasti istimewa,” kata Pande.

M. Dwi Cahyo juga menjelaskan kuburan lingga ditemukan di kuburan Islam di Jeneponto (Sulawesi Selatan), Bima (Nusa Tenggara Barat), Riau, Kalimantan Timur, dan Makam Tajug (Serpong). Kuburan lingga juga ditemukan di Kompleks Makam Mattakko, Maros, Sulawesi Selatan.

Berdasarkan jurnal bertajuk Elemen Budaya Prasejarah dan Tipo-Kronologi Nisan di Kompleks Makam Mattakko, Maros, Sulawesi Selatan, setidaknya enam dari 40 batu nisan di kuburan itu berbentuk lingga.

Penjelasan serupa juga terdapat dalam buku bertajuk Tugu Islam di Sulawesi Selatan yang menyebutkan bahwa setiap bentuk nisan memiliki makna dan kekhususan bagi orang tertentu. Sebuah nisan berbentuk lingga dikhususkan untuk tubuh seorang lelaki yang merupakan tokoh adat.

“Ini sebenarnya hal yang lumrah bagi masyarakat tradisional di masa lalu. Simbol lingga yang merupakan alat kelamin penting karena memiliki arti kesuburan dan bukan pornografi. Namun, kini cara pandang masyarakat sudah berubah sehingga tidak lagi demikian,” tuturnya. Pande.

banner 300x250

Related posts

banner 300x250