Havana88 – Baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara untuk menunda vaksinasi booster atau vaksinasi tahap ketiga. Dia khawatir banyak negara akhirnya tidak mendapatkan dosis vaksin COVID-19, memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta penundaan vaksinasi booster hingga September mendatang. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan, Indonesia akan terus melakukan vaksinasi booster di tengah tekanan.
“Jangan hentikan vaksinasi booster bagi tenaga kesehatan,” ujarnya kepada detikcom saat menanggapi desakan WHO untuk vaksinasi booster bagi masyarakat luas.
Dr Nadia mengatakan vaksinasi booster atau vaksinasi COVID-19 ketiga bagi tenaga kesehatan dilakukan saat pandemi COVID-19 belum terkendali. Apalagi, tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam menangani pasien Corona.
“Dalam keadaan darurat, vaksinasi booster bisa diberikan kepada tenaga kesehatan,” jelas dr Nadia, Kamis (5/8/2021).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pekan lalu mengakui bahwa vaksin Moderna untuk vaksinasi booster atau vaksinasi tahap ketiga untuk tenaga kesehatan telah didistribusikan ke seluruh provinsi, cakupan vaksinasi 1,47 tenaga kesehatan ditargetkan selesai dalam dua minggu.
“Mengenai booster tenaga kesehatan, sudah dikirim ke seluruh Indonesia minggu lalu, kita harapkan bisa secepatnya selesai,” jelas Menkes Budi dalam konferensi pers daring Kemenkes RI, Senin (2/8/2021). ).
“Jadi saya berharap semua Dinas Kesehatan bisa menyelesaikannya dalam 2 minggu,” lanjutnya.
Pernyataan WHO tunda vaksin booster
“Saya memahami kepedulian semua pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari varian Delta. Namun, Anda tidak dapat menerima negara yang telah menghabiskan sebagian besar pasokan vaksin global untuk menggunakannya lebih banyak,” kata Tedros. 8/2021).
“Kami membutuhkan pasokan mendesak, sebagian besar vaksin masuk ke negara-negara berpenghasilan tinggi dan beberapa ke negara-negara berpenghasilan rendah,” kata Tedros.
