Wisatawan Jakarta Dilarang Masuk, Bandung Raya Siaga 1 Covid

  • Whatsapp
Wisatawan Jakarta Dilarang Masuk, Bandung Raya Siaga 1 Covid
banner 300x250

Havana88 – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara resmi menetapkan satu kewaspadaan di wilayah Bandung Raya pasca lonjakan kasus Covid-19.

Emil sapaan akrabnya mengatakan, dengan diberlakukannya status waspada ini, wilayah Bandung Raya harus menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) dan harus menekan kunjungan wisatawan dari luar daerah selama sepekan ke depan.

Read More

“Wilayah Bandung Raya kita nyatakan siaga Covid-19 karena pekan ini ada dua zona merah besar yaitu Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat,” katanya di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (15/6).

Selain zona merah, wilayah Bandung Raya yang meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang sebesar 84,19 persen, atau melebihi ambang batas aman dari World Health Organization (WHO) sebesar 70 persen.

“Oleh karena itu, dengan dua indikator yaitu zona merah dan okupansi 84,19 persen, seluruh Bandung Raya diinstruksikan bekerja dari rumah secara fisik hanya 25 persen sesuai instruksi Mendagri, 75 persen segera menyesuaikan bekerja dari rumah dengan pengecualian-pengecualian yang tentunya kita pahami,” kata Emil.

Emil juga mengimbau agar dalam sepekan ke depan tidak ada turis dari luar daerah, khususnya DKI Jakarta, yang akan masuk ke kawasan Bandung Raya.

“Khusus untuk pariwisata yang selalu ramai di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung, saya mengimbau kepada wisatawan yang biasanya mayoritas dari DKI untuk meminta kami tidak datang selama tujuh hari ke depan,” katanya.

Mantan Wali Kota Bandung itu meminta semua pihak memahami situasi terkini di wilayah Jawa Barat. Pemerintah dan instansi terkait saat ini sedang fokus menangani lonjakan kasus Covid-19.

“Jadi kondisi waspada ini jelas kita tarik rem darurat untuk mengendalikan situasi, terbukti dengan libur panjang mudik yang mengakibatkan lonjakan luar biasa,” ujarnya.

Sementara itu, okupansi tempat tidur rumah sakit di Jawa Barat secara umum juga meningkat hingga 75 persen.

“PPKM Mikro kita berhasil sampai hari raya Idul Fitri di rumah sakit, hanya 29 persen, tiba-tiba lonjakannya hanya dalam dua minggu sebulan melonjak menjadi 75 persen (Jawa Barat),” kata Emil.

Karena itu, Pemprov Jabar merekomendasikan kepada pemerintah pusat agar tidak ada libur panjang saat Idul Adha nanti.

“Mohon tidak ada libur panjang lagi saat Idul Fitri agar ibadah Idul Fitri diberikan juklak (petunjuk pelaksanaan) sesuai syariat wajib, tapi bukan libur karena terbukti libur mudik lebaran benar-benar destruktif dalam pengendalian yang baik selama Mikro. PPKM,” kata Emil.

banner 300x250

Related posts

banner 300x250